Self Learner | Information Technology Enthusiast | Hamba Allah

My photo
Pribadi yang berdzikir itu : kalau bicara, bicaranya dakwah, diamnya berdzikir, nafasnya tasbih, matanya penuh ramat Allah, telinganya terjaga, pikirannya baik sangka, tidak suka sinis, pesimis dan tak suka memvonis. . dia tidak sibuk mencari kesalahan orang lain dan asik memperbaiki dirinya . . (Ust.Muhammad Arifin Ilham)

Thursday, August 19, 2010

Program mulia dadakan



Hari itu tepatnya malam minggu kira-kira sih 3 hari sebelum bulan Ramadhan 1431H, bada Isya berjamaah lantas kudirikanlah shalat sunnah 2 rakaat, udah selesai langsung ngacir keluar masjid, eh ternyata diluar lagi ada 2 orang aneh (hheee) pak tri dan pak eko, pikirku bertanya “Lagi ngomongin apa sih?” lantas kusapa mereka “Assalamualaikum!” mereka jawab “Wa’alaikum salam”, ikut nimbrung dulu ahhh..
Gak taunya mereka lagi pada ngomongin rencana buat bikin acara program apa nih nanti selama ramadhan di Masjid At-taubah, emang, semenjak mereka berdua menjadi warga disini, para pemuda jadi aktif dimasyarakat karena dorongan mereka berdua dan bimbingannya yang dari kegiatan karang taruna sampe “pesantren kilat” (emangnya kilat bias nyantren yee??).
Nah beberapa menit kami bertiga mikir nih, kira-kira mau pda ngadain acara apa ya??, “naaahhh” sahut pak eko nih, “gimana kalo kita ngadain program “Tahfizhul Qur’an?” lantas kujawab dengan penuh semangat “Okee, bagus tuh pak!!”, langsung pak eko selaku penggagas program ini langsung menjelaskan teknis kegiatannya, jadi acaranya kita adain setiap hari jam 5 sore, diperuntukan untuk anak-anak usia SD-SMP dan para pembimbingnya ya kita-kita aja! Dan yang intinya latar belakang dibuatnya acara ini ya biar tuh para bocahwan bocahwati daripada sore-sore menjelang buka pada gak jelas seliweran, maen PS, nonton TV, ngerumpi (lohh, ini mah kerjaannya ibu-ibu) dan kegiatan yang initinya melalaikan deh ya kita ganti dengan agenda “Ayoo.. menghafal Qur’an”, selain bermanfaat ya kita juga itung-itung sbagai pembimbingnya nanti bias dapet banyak pahala nih, apalagi bulan Ramadhan gitu..
Setelah berjam-jam ngobrol ngalur ngidul seputar program ini, langsung pak eko ngomong “yaudah sekarang kan udah jelas acaranya, kita tinggal sampein aja nih sama pak Oni selaku pengurus DKM masjid At-Taubah, eh beberapa detik (sekitar 30 detik) kemudian, Subhanallah, datanglah Pak Oni yang baru aja diomongin, (ini namanya jelas-jelas Skenarionya Allah), spontan saya nyahut “Wah, Alhamdulillah, panjang umur”.
Nah yang lebih anehnya lagi pak Oni langsung nyahut juga “Wah, kebetulan nih para pemuda disini, kebetulan banget nih saya pengen nanyain soal acara apa nih yang bakal diadain buat Ramadhan nanti?” (SkenarioNya Indah banget dah..).
Lantas sang penggagas (maksudnya pak Eko) langsung jelasin acaranya deh, setelah beberapa menit pak Eko menjelaskan tentang acaranya langsung Pak Oni selaku ketua DKM menyambut baik nih rencana kami bertiga (Alhamdulillah), dan pak oni langsung nanya, trus soal dananya sih gampang, nanti bikin proposalnya aja trus disebarin ke RT-RT disini, trus butuh spanduk dong yaa?? “Iya pak” sahut pak Eko, lantas Pak Oni bilang “yaudah, bikinnya mala mini aja, itu si Agnia (Mba Agnia ini anaknya Pak Oni yang jago Desain) mumpung masih ada di rumah, soalnya besok udah mau pergi, bilang aja tadi udah ngomong sama bapak buat bikinin desain spanduk gitu”.

Langsung kita bertiga ke Rumah Pak oni untuk bertemu anaknya buat minta bikinin desain spanduk deh initinya, wuizzz (riuh angin dari tapak langkah kaki kami ceritanya), tuing, nyampe deh depan rumanya Pak Oni, “Assalamualaikum!!” sahut kami bertiga, tak berapa lama, muncullah seonggok daging berkulit dan bertulang (maksudnya manusia, hheee) dan “itu dia Mba Agnia” sahut salah satu dari kami bertiga, lantas Pak eko bilang “waduh Mba Agnia, kita udah setahun gak ketemu nih!!” iya memang benar, termasuk saya yang tetangganya pun udah satu tahun tak berjumpa, memang dia itu orangnya jarang keluar rumah (Kuncen Rumah kayaknya, hhe),
“Iya silahkan masuk Pak” sahut Mba Agnia, lantas masuklah kami bertiga kerumahnya, berpuluh-puluh menit kami diruang tamu mengobrol bersama Mba Agnia yang inti obrolannya adalah soal acara yang baru beberapa jam lalu digagas oleh konseptor handal bernama “Pak Eko”, “iya dan lanjut ke pokok inti kedatangan kita bertiga nih jadi mau minta dibikinin desain spanduk mala mini juga” sahut Pak Eko, dan terlihat jam di dinding menunjukan waktu sudah hampir jam 9 malam, “Wah, udah pengen larut aja nih malem, kasian juga nih anak orang dikerjain begadang buat bikin spanduk” (pikirku dalam hati), yooweessss, lantas Mba agnia mengeluarkan Laptopnya, “wah, keliatan masih baru tuh laptopnya” sahutku, “Ahhh, nggak koq” jawab Mba Agnia.

Setelah dinyalakan Laptopnya dan ditampilkan saah satu hasil desain spanduk buatan Mba Agnia, lantas Pak eko menyahut “Nah, konsepnya kayak gitu aja tuh, udah bagus tuh, Cuma ditambahin Font,sama gambar-gambarnya aja nanti”, dan program bernama Photoshop pun dijalankan, hampir 2 jam kami berada diruang tamu itu hanya bermain dengan desain spanduk, sebenarnya sih gak terlalu lama, namun konseptor kita ini terlihat sekali layaknya seorang Seniman handal sambil meminta berkali-kali dicarikan jenis font dan warna yang cocok untuk dibubuhkan didalam desainnya.

Waktu sudah menunjukan jam 11 malam “wah, kasian banged tuh Mba Agnia dikerjain buat begadang gara-gara bikin desain spanduk” sahutku. Jebret, jebret, jebreett dan desain pun selesai dibuat dengan hasil yang cukup memuaskan kami semua, dan kami bertiga sebelum pulang menghabiskan air the yang diberikan tan rumah sedari jam 9 tadi, udah gak anget lagi dah tehnya, hhee, sebelumnya perlu diketahui juga, kalo dari awal masuk rumah Mba Agnia itu Pak Tri dan saya bercanda melulu lho (kok bangga?) .

Oke, misi kebaikan kami yang terkonsep secara singkat hanya dalam beberapa jam saja sudah hampir dipublikasikan dan gawatnya yang ditunjuk jadi ketua panitia program “Tahfizul Al-Qur'an” ini saya sendiri, aduh, amanah itu memang berat ya. Dan setelah mengucapkan berkali-kali terima kasih kepada Mba Agnia dan keluarga atas kerepotannya menuruti kemauan kami bertiga yang memang merepotkan ini kami pulang kerumah masing-masing, sebelum tidur, saya dirikan dahulu shalat sunnah witir berdasarkan hadist Rasulullah yang disampaikan oleh Abu Hurairah, bahwasanya kekasihku Rasulullah SAW memberi wasiat kepadaku untuk shalat witir sebelum tidur.

Setelah shalat lantas saya ajukan bermacam permohonan saya kepada Allah SWT yang salah satunya semoga acara yang InsyaAllah akan kami adakan selama Ramadhan tahun ini berjalan lancar dan diberkahi oleh Allah SWT, Amiiinnnn, lalu saya beranjak ke kasur untuk tidur, dan tentu gak langsung tidur gitu aja, emangnya hewan, hhee.. saya mencoba membiasakan diri untuk melakukan serangkaian adab-adab dalam kehidupan sehari-hari termasuk sebelum tidur, yaitu membaca Al-Fatihah, Ayat kursi 3x, 2 ayat terakhir surat Al-Baqoroh, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan diakhiri doa Sayyidul Istighfar.
Serta memohon kepada Allah semoga esok hari dibangunkan untuk Qiyamul lail dan Shalat shubuh berjamaah.

0 comments:

Post a Comment