Self Learner | Information Technology Enthusiast | Hamba Allah

My photo
Pribadi yang berdzikir itu : kalau bicara, bicaranya dakwah, diamnya berdzikir, nafasnya tasbih, matanya penuh ramat Allah, telinganya terjaga, pikirannya baik sangka, tidak suka sinis, pesimis dan tak suka memvonis. . dia tidak sibuk mencari kesalahan orang lain dan asik memperbaiki dirinya . . (Ust.Muhammad Arifin Ilham)

Thursday, October 10, 2013

Menunda Nikah karena belum mampu secara "Finansial" ?



"Aku heran pada pemuda yang ada dalam kefakiran, Rabbnya menjanjikan kekayaan dalam pernikahan; tetapi mengapa tak menyegerakan .." (Umar ibn khattab radhiallahu 'anhu)

Sedikit kalimat dari seorang tokoh sahabat agung yang kurasa sangat "nyelekit" bagi kami para bujang, singkat, padat, jelas dan tak terbantahkan!!

SINGKATt karena memang hanya terdiri dari 3 kalimat, PADAT memang karena didalamnya penuh makna, JELAS karena siapapun yang membacanya tak perlu meminta penjelasan dari kata-kata yang sulit dicerna didalamnya, danTAK TERBANTAHKAN karena memang kalimat yang ringkas tersebut diungkapkan dengan dasar pemahaman yang diambil dari Al-Quran yang memang wajib kita imani semua yang ada didalamnya, silahkan ambil mushaf, dan buka Quran surat An-Nuur ayat 32 yang tepatnya berada di juz ke 18.

"Dan nikahilah orang-orang yang masih membujang diantara kamu, dan juga orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahaya-mu yang laki-laki dan perempuan. 'Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya'. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui"

Banyak kita dengar dari beberapa orang ikhwan diantara kita yang kondisinya masih bujang, "kenapa belum juga menikah?" "kapan nikahnya??", dan jawaban yang paling banyak dijumpai adalah seputar masalah "kemampuan finansial" yang belum mencukupi, jika mau tegas, maka akan kita katakan, "kamu seorang muslim? kamu beriman kepada kitabullah? baca ayat diatas!!"

Begitulah sekiranya kondisi kerapuhan kematangan beberapa orang ikhwan yang kini sering saya jumpai, meskipun sekarang kondisinya saya juga termasuk diantara mereka yang berstatus "membujang", namun sama sekali saya tak menjadikan kata "finansial" menjadi problem terbesar yang membatasi antara saya dengan "pernikahan", mencoba meyakinkan hati untuk lebih mengimani firman  Allah seluruhnya, diantaranya yaitu janjiNya "Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya".

Namun ada pula yang mereka jujur dengan dirinya mengatakan alasan belum menikah karena alasan yang sangat bisa diterima yaitu "sedang belajar untuk mendalami tentang pernikahan" yaa makanya salahsatu caranya belajar itu join di "sekolah Pernikahan" lah, hhe :)

Soal masalah belum mendapatkan pekerjaan sepertinya bukan alasan yang logis, karena sejatinya Allah menempatkan rezeki bukan hanya diletakan disana, banyak langkah-lagkah yang Allah hamparkan dibumi ini untuk kita ambil sebagai wasilah untuk menggapai karuniaNya, apalagi Allah menjanjikan solusi bagi para Hambanya yang senantiasa menjaga ketaqwaannya dengan "Rezeki yang tidak diduga-duga", "Urusan yang dimudahkan", "Jalan keluar dari setiap masalah", dan yang lainnya, kalo ndak percaya, coba buka aja AlQurannya, buuaaannyyaaak banget kok, diantaranya coba ubek-ubek di surat Ath-Thalaq deh :) yang secara nama suratnya aja udah punya keterkaitan dengan masalah seputar pernikahan.

Maka perlu diyakini, bener kata para sesepuh, "pernikahan" itu gerbang menuju segala kemudahan, kata mereka "kalo udah nikah, ada aja kemudahannya".
walaupun saya sendiri belum merasakannya, tapi saya bisa memastikannya dengan  mengamati beberapa kawan yang memang setelah nikah ternyata makin keliatan mudah hidupnya dibandingin waktu ngebujang, seriiuuss :)

Banyak kisah-kisah dari kawan-kawan saya yang memang kalo diliat kasian juga namun sangat inspiratif, dengan modal seadanya ditambah tawakkal kepada Allah, mereka memang berazzam menikah karena Allah, salahsatu bentuk penjagaan nilai-nilai ketaqwaan dalam dirinya untuk menjaga dirinya dari yang haram, dan Alhamdulillah akhirnya berhasil melangsungkan pernikahan, walaupun dengan walimah pernikahan yang biasa-biasa saja, diantaranya, pernikahan kawan saya, itu walimah pertama yang saya datangi yang didalamnya tak ada kursi duduk untuk para tamu undangan, bukan karena tema pernikahannya 'lesehan', namun memang mereka gak mampu untuk menyewa kursi, MasyaAllah, cuma modal seadanya dibarengi tawakkal kepada Allah subhaanahu wata'ala, dan ditambah salahsatu maharnya yaitu "1 paket kitab tafsir ibnu katsiir" Subhaanallah, dan alhamdulillah kini kulihat mereka hidup dalam berbagai kemudahan yang Allah berikan kepadanya.

Kalo disini ngomonginnya sedikit membahas permasalahan rezeki yang menyebabkan tertundanya pernikahan saya rasa kudu balik lagi ke obrolan sebelumnya, di Al-Quran janji Allah kepada HambaNya soal Rezeki itu dibahas dan dijanjikan kepada mereka yang disebut "orang bertaqwa", maka pegang teguh kalimat itu dan yakini, kalo udah yakin, yuk para ikhwan, saya bukannya mengajari, toh saya masih cetek ilmunya, namun cuma sekedar sama-sama mengingatkan, yuk sama-sama kita jaga nilai-nilai ketaqwaan kita, diawali dengan menjaga shalat wajib diawal waktu sambil diusahain untuk istiqomah berjamaah, ditambah amalan-amalan sunnahnya, shalat sunnah rawatib, Dhuha, Qiyamul lail, puasa sunnah senin-kamis, tiap hari biasain membaca Quran, menjaga wudhu, menundukan pandangan, dan lainnya.

InsyaAllah ikhtiar kita berupa amalan-amalan shaleh yang kita lakukan menjadi sebuah bukti dihadapan Allah bahwa kita sudah berusaha menjaga nilai-nilai ketaqwaan dihadapanNya, sambil terus berikhtiar mencari rezeki yang halal.

Yakini bahwa Allah subhaanahu wata'ala akan senantiasa menolong hamba-hambaNya yang berusaha menyempurnakan agamanya

yaa Ikhwaan, Bumi Allah itu teramat luas, Makhluq ciptaanNya pun teramat banyak, namun yakinilah rezeki tiap-tiap makhluq ciptaanNya selalu ada disisiNya dan tak aka pernah habis :)

Saturday, October 5, 2013

undangan: "Donny Achmadi & 30 Juzz" Di Tempat



Seperti biasanya, kawan-kawan yang memang sudah berumur satu demi satu telah meniggalkan masa lajangnya, meninggalkan masa penuh dengan kegalauan dan candaan soal "Lawan Jenis" hhe, yaa wajar sih, namanya juga sudah berumur. dan kali ini giliran kawan dekat di kantor yang mulai berpaling status nih meninggalkan masa-masa kegalauan ke masa penuh dengan semangat, dan fokus akan tujuan hidup, begitulah menurutku soal "Pernikahan", ia akan menjadikan pelakunya mau tak mau akan menjadi pribadi yang penuh dengan "Tujuan Hidup" :D

Kawanku yang satu ini tuh satu-satunya orang yang paling deket dari segi emosional, pemikiran dan lainnya kalo di kantor, yaa walaupun secara hitungan umur, kita dibedakan dengan jarak usia 10 tahun, aneh ya ? entahlah, itu karena dia yang memang terlalu berjiwa muda atau memang saya yang memang terlalu berjiwa sok tua :D hha, rasa-rasanya penjelasan ke dua itu yang paling mendekati kebenaran, hhe.

Kalo lagi dikantor, karena memang kita duduknya bersebelahan, tentu sering ngobrol, bercanda, belajar, dan lainnya, saya suka dengan karakter yang ada pada dirinya, sosok yang sangat dewasa, yaa walaupun secara postur bisa dipastikan banyak orang mengira kalau dia masih anak kuliah, hhe, sebaliknya dengan saya, bocah ingusan, postur kayak bapak-bapak, omongannya sok tua, banyak yang ngira usia udah diatas 25, ampuun om !

Sebelumnya ia banyak bercerita tentang banyak hal, masalah pekerjaan, masalah keluarga, keuangan, sampai-sampai masalah jodoh, hhe, jadi pertanyaan besar yang selama ini menghantui saya itu, kok umur sudah kepala 3 masih belum nikah? hha, ternyata bukan karena khawatir soal kemapanan diri membawa anak orang, tapi ternyata karena memang sudah ikhtiar dari dulu-dulu tapi belum dapet anak orang yang mau sama dia :D, hha masalah klise yang cukup akut, soalnya sampe bertahun-tahun sih, hhe. dan akhirnya setelah berusaha, Alhamdulillah, Allah bukakan jalan deh, insyaAllah sebentar lagi dia mau nikah coy! hhe

Hari ini (4 Oktober 2013) di kantor akhirnya dia mulai sebar undangan nih ceritanya, sebelum dia kasih ke semua yang ada dikantor, saya yang pertama kali dikasih undangan, namun cukup mengejutkan, karena dibagian "Nama" ada yang cukup menghebohkan nih saudara-saudara, hhe, check this out !!


 "Donny Achmadi & 30 Juzz Di Tempat"

Mengejutkan, "maksudnya apa nih ??", biasanya sih kalo di undangan-undangan gitu kan ditulisnya "fulan dan istri", naah ini apaan nih maksudnyah ? "Donny Achmadi & 30 Juzz" hhaa, MasyaAllah, ini unik, sebuah Doa dari seorang kawan, rupanya dia tau betul selama ini yang kuinginkan, mudah-mudahan Allah ijaabah, *aamiin

Ketika iseng-iseng foto itu dipublish ke facebook, emang beragam respondnya, macem-macem komentarnya, yang paling kocak itu, ada yang bilang, "maksudnya Donny diundang di acara nikahannya, nanti disana terus disuruh baca Al-Quran 30 Juz", hhee, ada juga yang komentar "Oooh, jadi selama ini nama pasangannya Donny 'juzz' toh," hhe, ada-ada ajaa, ada lagi yang komentar, "Subhanallah... saking cintanya... semoga jadi pasangan yang sakinnah mawaddah wa rahmah..." , "kalo udah "sah", jangan lupa dijaga tiap malem... jangan dikecewain... nanti minta cerai dari antum... hehehe", macem-macem jawabannya deh.

Sambil cengengesan gitu, nanya deh langsung sama yang mau nikah, "Maksudnya apaan nih?", "Hhee, itu Doa dari gw don, gw doain lw semoga bisa dapet perempuan yang hafal 30 Juz, yang mana aja perempuannya, yang penting udah hafal 30 Juz" Subhaanallah, ternyata kawan saya yang 1 ini selama ini dia tau soal keinginan, cita-cita dan selera saya, luar biaasa, sambil cengengesan "Aaamiin, aamiin, makasih yah doanyaa, InsyaAllah"

Subhaanallah, momen itu menjadi sangat berharga, yang sepertinya tak akan bisa dilupakan, because, it's so especially for me, karena sebuah kalimat yang tertera dikolom nama itu kini saya jadi tersadar dan teringat, impian agar dikaruniai seorang istri yang shalehah, haafizhatul Quran, itu rupanya tak semudah yang dikira, kini saya menyadari bahwa pasangan hidup itu adalah cerminan diri kita, jika kita shaleh, maka insyaAllah kita akan dikaruniakan sosok yang shalehah, dan sebaliknya, dalam hal ini, jika saya menginginkan sosok istri yang hafal Al-Quran 30 juz, maka menjadi tuntutan bagi saya untuk berusaha menjadikan diri sebagai seorang penghafal Al-Quran 30 Juz juga, karena betapa indahnya jika sebuah rumah tangga didalamnya dibangun oleh mereka yang sama-sama mencintai RabbNya dan menghiasi hari-harinya dengan lantunan ayat-ayat suci kalamNya di pagi hari, siang hari dan di malam hari, subhaanallah, semoga itu semua tak hanya menjadi khayalan dan impian kosong belaka yang hilang dibawa oleh kegelisahan diri yang tiada berujung.

"Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyaatinaa Qurrata a'yun, waja'alnaa lil muttaqiinaa imaamaa" *aamiin 

4 Oktober 2013
- Puri Imperium -