Self Learner | Information Technology Enthusiast | Hamba Allah

My photo
Pribadi yang berdzikir itu : kalau bicara, bicaranya dakwah, diamnya berdzikir, nafasnya tasbih, matanya penuh ramat Allah, telinganya terjaga, pikirannya baik sangka, tidak suka sinis, pesimis dan tak suka memvonis. . dia tidak sibuk mencari kesalahan orang lain dan asik memperbaiki dirinya . . (Ust.Muhammad Arifin Ilham)

Thursday, August 19, 2010

Belajar dari seekor lebah




Setiap hari, bahkan setiap jam ketika saya menonton Tv (dibaca: Televisi) dirumah (karena lagi libur) yang saya liat di beberapa channel yang khusus untuk menampilkan berita-berita (saya gak berani nyebut nama produk ya, hhe) , hampir-hampir setiap hari yang menjadi hot issues didalam acara berita itu adalah tentang Macam-macam keburukan dan kegagalan negeri ini yang di selalu Expose , baik itu kondisi anak-anak bangsa yang terancam masa depannya karena tak mendapatkan haknya untuk mengenyam pendidikan yang cukup, kondisi para petinggi negeri dan institusi Negara yang dilanda budaya korupsi, kondisi harga kebutuhan pokok dipasaran yang kian hari kian mahal, kondisi para selebritis yang tak malu-malu lagi beradegan mesum, udah gitu segala direkam lagi, MasyaAllah, selain itu kondisi maraknya terjadi tindakan kriminal dan penganiayaan di masyarakat, kondisi lingkungan alam yang kian hari semakin tak ramah, kondisi rakyat miskin yang kian hari makin miskin, ahhh, capee dah ngetiknya kalo keburukan semua.

Selain itu yang saat ini sedang hangat-hangatnya menjadi hot issues di televisi yaitu tentang kinerja pemerintahan yang kelihatannya selalu kurang dan mendapat kritikan pedas dari para politikus, Negarawan, atau dari para pengamat politik yang semua kritikan-kritikan entah itu yang diajukan dalam niat untuk membangun maupun kritikan sebagai bentuk rasa ketidakpuasan diri terhadap pemerintah, tak hanya pihak yang “kontra” tapi sepertinya sengaja stasiun televisi tersebut menghadirkan orang yang “pro” juga terhadap kinerja pemerintah di dalam acara tersebut, udah gitu digabung dalam 1 ruangan yang ditayangkan ke seluruh pelosok negeri ini, dan mereka seperti diarahkan untuk saling debat untuk mengadu argumen mereka masing-masing, bahkan tak jarang terlihat antara keduanya beradu argumen dengan nada kesal dan marah, dan berita-berita seperti itulah yang menjadi makanan sehari-hari saya dirumah, mungkin anda juga merasakan hal yang sama sebagaimana yang saya rasakan.

Terbesit di benak saya, kenapa ya koq seakan-akan semua yang diberitakan itu isinya tentang keburukan-keburukan-keburukan-keburukan (sengaja dibanyakin, faktanya gitu sih) semuanya??, terus kemana prestasinya yang selama ini hasil kerja keras pemerintah agar didapatkan yang intinya untuk rakyat?? Kemana hasil dari puluhan kali rapat para wakil rakyat ?? kemana rasa bangga para pemuda kita terhadap Negara ini kalau yang setiap hari diinformasikan di media hanyalah keburukan, apakah pikiran ini rela untuk didoktrin terus-menerus setiap hari oleh media untuk mendengar keburukan-keburukan Negara ini ?? (saya jawab Tidak)

Belajarlah dari seekor Lebah !!


Kenapa saya beri gambaran untuk belajar dari seekor lebah?? Ya, karena dia menjadi inspirasi bagi saya, Lebah itu penuh dengan pesan moral, sebenarnya banyak banget deh pesan moralnya, saya ambil satu pesan moral aja ya.
Lebah itu walaupun pergi kemanapun, walaupun ia pergi ke selokan yang kotor, tapi didalam selokan itu ada 1 buah bunga yang dilihatnya, pasti dia hanya hinggap di bunga itu, walaupun bunga itu kecil, ia tak akan hinggap di sampah-sampah yang bertebaran disekelilingnya, padahal mayoritas lingkungannya adalah sampah, begitulah kita seharusnya menjadi manusia, walaupun secara realita di media mayoritas hot issues dalam pemerintah Indonesia ini ya selalu keburukan, tapi belajarlah dari lebah, yuk mari kita cari informasi juga akan prestasi-prestasi yang dilakukan oleh Negara ini, begitu juga dengan kotaku, Kota Depok, kita seakan-akan tertutup akan informasi tentang prestasi-prestasi yang didapatkan oleh kota ini, jujur aja nih, saya sebagai pelajar aja salut dan kagum akan prestasi Kota Depok, terutama prestasi dalam bidang pendidikan, wuiiihhh, mulai dari Pelajar tingkat SD sampai Mahasiswa tuh udah banyak banget prestasinya, tapi walaupun begitu tetap aja masih ada banyak rakyat yang kurang puas dan mengkritik kinerja Pemerintah Kota Depok, ya sekali lagi saya bilang “Belajarlah dari seekor Lebah” dimanapun dan apapun pasti hanya yang baik-baik yang akan ia cari, dan yang dilihat hanya kebaikan dan ia tak pedulikan keburukannya.


Jangan Contoh seekor Lalat



Kenapa saya bilang untuk tidak mencontoh lalat??, Ya coba kita amati gerak-gerik lalat deh, kemanapun, dan apapun yang ia hinggapi pasti ia hanya hinggap ditempat yang bau, busuk dan kotor, coba kita lihat seekor lalat, walaupun ia pergi ke kebun Bunga yang indah-indah dan wangi, tapi apa yang ia hinggapi?? Ia malah hinggap di pupuk kandang yang sebenarnya letaknya saja tersembunyi dan kalau terlihat dari ataspun tidak terlihat karena tertutup oleh bunga-bunga, padahal kita tau kalau mayoritas lingkungan yang ada disekitar pupuk itu sekelilingnya terdapat Bunga-bunga yang indah warnanya dan wangi.

Begitulah kita, jangan kita contoh tuh lalat, yang ada dipandangannya hanyalah kejahatan, keburukan, dan cacat-cacat yang ia cari dan ia tak pedulikan kebaikan-kebaikannya apapun itu, kita ambil contohnya untuk Kota Depok aja, biarpun yang saya tau tuh kalau Kota ini banyak prestasinya dalam bidang pendidikan, koperasi, kesejahteraan Rakyat, kemudahan fasilitas, penataan ruang kota, dan lainnya, tapi yang saya dengar dari beberapa masyarakat disekitar rumah saya hanyalah keluhan, hujatan, dan kekesalan akan Kota ini, memang sih masih ada beberapa kekurangan dari Kota ini, tapi, apa karena hal itu kita jadi seakan-akan tertutup akan prestasi yang didapat oleh Kota ini ?? sekali lagi saya katakan, yuk Belajarlah dari seekor Lebah” !!

Program mulia dadakan



Hari itu tepatnya malam minggu kira-kira sih 3 hari sebelum bulan Ramadhan 1431H, bada Isya berjamaah lantas kudirikanlah shalat sunnah 2 rakaat, udah selesai langsung ngacir keluar masjid, eh ternyata diluar lagi ada 2 orang aneh (hheee) pak tri dan pak eko, pikirku bertanya “Lagi ngomongin apa sih?” lantas kusapa mereka “Assalamualaikum!” mereka jawab “Wa’alaikum salam”, ikut nimbrung dulu ahhh..
Gak taunya mereka lagi pada ngomongin rencana buat bikin acara program apa nih nanti selama ramadhan di Masjid At-taubah, emang, semenjak mereka berdua menjadi warga disini, para pemuda jadi aktif dimasyarakat karena dorongan mereka berdua dan bimbingannya yang dari kegiatan karang taruna sampe “pesantren kilat” (emangnya kilat bias nyantren yee??).
Nah beberapa menit kami bertiga mikir nih, kira-kira mau pda ngadain acara apa ya??, “naaahhh” sahut pak eko nih, “gimana kalo kita ngadain program “Tahfizhul Qur’an?” lantas kujawab dengan penuh semangat “Okee, bagus tuh pak!!”, langsung pak eko selaku penggagas program ini langsung menjelaskan teknis kegiatannya, jadi acaranya kita adain setiap hari jam 5 sore, diperuntukan untuk anak-anak usia SD-SMP dan para pembimbingnya ya kita-kita aja! Dan yang intinya latar belakang dibuatnya acara ini ya biar tuh para bocahwan bocahwati daripada sore-sore menjelang buka pada gak jelas seliweran, maen PS, nonton TV, ngerumpi (lohh, ini mah kerjaannya ibu-ibu) dan kegiatan yang initinya melalaikan deh ya kita ganti dengan agenda “Ayoo.. menghafal Qur’an”, selain bermanfaat ya kita juga itung-itung sbagai pembimbingnya nanti bias dapet banyak pahala nih, apalagi bulan Ramadhan gitu..
Setelah berjam-jam ngobrol ngalur ngidul seputar program ini, langsung pak eko ngomong “yaudah sekarang kan udah jelas acaranya, kita tinggal sampein aja nih sama pak Oni selaku pengurus DKM masjid At-Taubah, eh beberapa detik (sekitar 30 detik) kemudian, Subhanallah, datanglah Pak Oni yang baru aja diomongin, (ini namanya jelas-jelas Skenarionya Allah), spontan saya nyahut “Wah, Alhamdulillah, panjang umur”.
Nah yang lebih anehnya lagi pak Oni langsung nyahut juga “Wah, kebetulan nih para pemuda disini, kebetulan banget nih saya pengen nanyain soal acara apa nih yang bakal diadain buat Ramadhan nanti?” (SkenarioNya Indah banget dah..).
Lantas sang penggagas (maksudnya pak Eko) langsung jelasin acaranya deh, setelah beberapa menit pak Eko menjelaskan tentang acaranya langsung Pak Oni selaku ketua DKM menyambut baik nih rencana kami bertiga (Alhamdulillah), dan pak oni langsung nanya, trus soal dananya sih gampang, nanti bikin proposalnya aja trus disebarin ke RT-RT disini, trus butuh spanduk dong yaa?? “Iya pak” sahut pak Eko, lantas Pak Oni bilang “yaudah, bikinnya mala mini aja, itu si Agnia (Mba Agnia ini anaknya Pak Oni yang jago Desain) mumpung masih ada di rumah, soalnya besok udah mau pergi, bilang aja tadi udah ngomong sama bapak buat bikinin desain spanduk gitu”.

Langsung kita bertiga ke Rumah Pak oni untuk bertemu anaknya buat minta bikinin desain spanduk deh initinya, wuizzz (riuh angin dari tapak langkah kaki kami ceritanya), tuing, nyampe deh depan rumanya Pak Oni, “Assalamualaikum!!” sahut kami bertiga, tak berapa lama, muncullah seonggok daging berkulit dan bertulang (maksudnya manusia, hheee) dan “itu dia Mba Agnia” sahut salah satu dari kami bertiga, lantas Pak eko bilang “waduh Mba Agnia, kita udah setahun gak ketemu nih!!” iya memang benar, termasuk saya yang tetangganya pun udah satu tahun tak berjumpa, memang dia itu orangnya jarang keluar rumah (Kuncen Rumah kayaknya, hhe),
“Iya silahkan masuk Pak” sahut Mba Agnia, lantas masuklah kami bertiga kerumahnya, berpuluh-puluh menit kami diruang tamu mengobrol bersama Mba Agnia yang inti obrolannya adalah soal acara yang baru beberapa jam lalu digagas oleh konseptor handal bernama “Pak Eko”, “iya dan lanjut ke pokok inti kedatangan kita bertiga nih jadi mau minta dibikinin desain spanduk mala mini juga” sahut Pak Eko, dan terlihat jam di dinding menunjukan waktu sudah hampir jam 9 malam, “Wah, udah pengen larut aja nih malem, kasian juga nih anak orang dikerjain begadang buat bikin spanduk” (pikirku dalam hati), yooweessss, lantas Mba agnia mengeluarkan Laptopnya, “wah, keliatan masih baru tuh laptopnya” sahutku, “Ahhh, nggak koq” jawab Mba Agnia.

Setelah dinyalakan Laptopnya dan ditampilkan saah satu hasil desain spanduk buatan Mba Agnia, lantas Pak eko menyahut “Nah, konsepnya kayak gitu aja tuh, udah bagus tuh, Cuma ditambahin Font,sama gambar-gambarnya aja nanti”, dan program bernama Photoshop pun dijalankan, hampir 2 jam kami berada diruang tamu itu hanya bermain dengan desain spanduk, sebenarnya sih gak terlalu lama, namun konseptor kita ini terlihat sekali layaknya seorang Seniman handal sambil meminta berkali-kali dicarikan jenis font dan warna yang cocok untuk dibubuhkan didalam desainnya.

Waktu sudah menunjukan jam 11 malam “wah, kasian banged tuh Mba Agnia dikerjain buat begadang gara-gara bikin desain spanduk” sahutku. Jebret, jebret, jebreett dan desain pun selesai dibuat dengan hasil yang cukup memuaskan kami semua, dan kami bertiga sebelum pulang menghabiskan air the yang diberikan tan rumah sedari jam 9 tadi, udah gak anget lagi dah tehnya, hhee, sebelumnya perlu diketahui juga, kalo dari awal masuk rumah Mba Agnia itu Pak Tri dan saya bercanda melulu lho (kok bangga?) .

Oke, misi kebaikan kami yang terkonsep secara singkat hanya dalam beberapa jam saja sudah hampir dipublikasikan dan gawatnya yang ditunjuk jadi ketua panitia program “Tahfizul Al-Qur'an” ini saya sendiri, aduh, amanah itu memang berat ya. Dan setelah mengucapkan berkali-kali terima kasih kepada Mba Agnia dan keluarga atas kerepotannya menuruti kemauan kami bertiga yang memang merepotkan ini kami pulang kerumah masing-masing, sebelum tidur, saya dirikan dahulu shalat sunnah witir berdasarkan hadist Rasulullah yang disampaikan oleh Abu Hurairah, bahwasanya kekasihku Rasulullah SAW memberi wasiat kepadaku untuk shalat witir sebelum tidur.

Setelah shalat lantas saya ajukan bermacam permohonan saya kepada Allah SWT yang salah satunya semoga acara yang InsyaAllah akan kami adakan selama Ramadhan tahun ini berjalan lancar dan diberkahi oleh Allah SWT, Amiiinnnn, lalu saya beranjak ke kasur untuk tidur, dan tentu gak langsung tidur gitu aja, emangnya hewan, hhee.. saya mencoba membiasakan diri untuk melakukan serangkaian adab-adab dalam kehidupan sehari-hari termasuk sebelum tidur, yaitu membaca Al-Fatihah, Ayat kursi 3x, 2 ayat terakhir surat Al-Baqoroh, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan diakhiri doa Sayyidul Istighfar.
Serta memohon kepada Allah semoga esok hari dibangunkan untuk Qiyamul lail dan Shalat shubuh berjamaah.

Bersyukurlah !!


Bersyukurlah, ya kata-kata ini mudah diucapkan lisan tapi prakteknya dalam kehidupan ya butuh latihan, kenapa sih saya bilang “Bersyukurlah”, Saudaraku, bersyukur itu penting loh, “penting apanya?” ya dengan bersyukur itu kita bisa punya motivasi hidup, hidup itu bukan cuma sekedar makan, minum dan sex belaka, dan itulah kesalahan hampir semua manusia, karena yang penulis tahu, berdasarkan faktanya, 95% manusia didunia ini tuh hidup cuma untuk 3 hal itu aja (maaf saya belum punya data ilmiahnya).

Bersyukurlah, terkadang kita terlalu luas buka mata buka pendengaran akan banyak tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh orang lain yang itu semua initnya belum ada didalam diri kita, contohnya aja deh, terkadang kita iri banget nih ngeliat “Teknisi IT handal” dengan keahlian yang mumpuni dalam hal IT, terus, kita lihat lagi “Pemain sepakbola Dunia” dengan keahlian yang handal dalam bermain sepakbola kita jadi pengen deh, terus, kita ngeliat pemain musik (entah itu gitar, drum, bass) yang mahir banget deh tuh maennya, terkadang sampe merinding sendiri ngeliatnya kalo dia lagi konser, dan apa? Kita juga jadi pengen punya keahlian yang mereka punya itu kan?? Terus ada lagi nih, misalnya kita tau temen kita dapet kuliah di Universitas Negeri yang sebenernya kita pengen banget masuk disitu tapi gak kesampean, dan akhirnya yang timbul apa? “Iri, pengen, dll”, Jujur aja, saya sendiri juga terkadang punya pikiran kayak gitu.

Dan kebanyakan orang pula hanya bisa ngeliat kelebihan yang dimiliki oleh orang lain, dan dia hanya menambah Ambisi akan hal itu, sampe-sampe setiap hari dia cuma bisa berucap “Kapan ya bisa kayak gitu??”, dan tanpa sadar hal itu membuat dia mabuk kepayang akan ambisinya, dan sebenarnya DIA SENDIRI udah dianugerahi nikmat oleh Allah berupa keahlian yang terpendam didalam dirinya, SIAPAPUN, dan APAPUN keahlian itu, bahkan anda yang sedang membaca tulisan ini, coba berfikir, Keahlian apa yang menonjol didalam diri anda ?? Keahlian dalam bidang Komputer, Agama, Manajemen, Sains, Sastra, atau seni bersosialisasi, menyanyi, bermain gitar, piano, drum, atau apa?? Atau malahan anda berfikir “Keahlian saya apa ya??, kayaknya gak ada deh!” ?? itu sebenarnya cuma pikiran yang muncul akibat kurang bersyukurnya kita terhadap nikmat Allah yang ada didalam diri kita.

Lambat laun, seiring berjalannya waktu, saya mulai belajar akan apa sih arti rasa syukur itu?? Sering berfikir akan takdirNya untuk masing-masng makhluk di bumi ini, dan akhirnya saya tau, kalo sebenarnya tanpa disadari SEMUA ORANG itu punya keahlian tersendiri yang belum tentu dimiliki orang lain dan yang ada dipkirannya setiap hari ia hanya terkagum dengan keahlian macam-macam orang yang dianugerahi berbagai macam nikmat oleh Allah,!!, percaya nggak ?? kalo gak percaya, silahkan amati di lingkungan sekitar deh.

Kita amati, seorang “Professor” yang title (dibaca: title) nama lengkapnya panjang banget, sampe-sampe saya iseng-iseng tulis nama lengkap saya “Prof. Dr. H. Donny Achmadi, M.Kom, M.Sc, Lc”, Wah panjang banget tuh gelar, hhee.. itu bisa dibilang “Empunya ilmu” bahkan sampe botak kepalanya gara-gara kebanyakan mikir, hhee, tapi tau gak, memang dia mahir dalam ilmu yang ia geluti, misalnya ilmu “biologi”, tapi apa dia mahir dalam ilmu “Sosiologi” ?? ada lagi nih, seorang “Motivator” dahsyat, kita tau dia jago banget bikin orang termotivasi, tapi dia jago juga gak dalam bidang “Ekonomi” ?? belum tentu, adalagi seorang “Ulama” hanif, dia hafal Al-Qur'an, ilmu fiqh, ilmu tasauf, dan segala macam ilmu-ilmu agama ia pahami, lalu ia amalkan, tapi dia belum tentu mahir dalam “Ilmu Kedokteran”, iya gak ??

Kita amati lagi, Allah itu selalu menciptakan segala sesuatunya secara berpasang-pasangan, contohnya: ada laki-laki, pasti ada perempuan, ada yang tinggi, ada yang pendek, ada yang kaya dan ada yang miskin, dan macam-macam lagi deh pokoknya, itu untuk apa Allah ciptakan?? Semua perbedaan itu Allah ciptakan yaitu agar kelangsungan hidup manusia itu sendiri berjalan dengan baik.

Sekarang coba kita bayangkan, misalnya semua orang didunia ini kaya semua, sewaktu-waktu manusia pasti lapar, dan manusia pada umumnya makan nasi, dan ketika ia mau makan nasi, ia dapatkan beras itu darimana?? Sedangkan para petani sudah tidak bertani seperti dulu lagi, pasti kata petani “ CAPEE MACUL MULU, KAN GUA UDAH KAYA” hhee.., itu baru gambaran untuk “Nasi”, bagaimana dengan kebutuhan-kebutuhan kita yang lainnya?? Ya bisa dipastikan Dunia gak akan jalan dengan baik, “Maha Suci Allah, Sebaik-baik pengatur segala urusan”, ada yang kaya untuk bantu yang miskin, dan ada yang miskin untuk bantu yang kaya, kalo istilah anak SMAnya tuh “Simbiosis Mutualisme”, hhee.. tapi pada nyatanya semua orang pasti ingin jadi orang kaya, iya dong pasti, termasuk anda pastinya, hehee..

Maka, saat kita berada diposisi Orang kaya, maka banyak-banyak bersyukur dan jangan sombong dengan kekayaan yang kita miliki, dan saat kita berada pada posisi Orang miskin, maka bersyukurlah, dengan begitu beban kita jadi ringan di akhirat kelak, ketahuilah, karena setiap harta benda yang kita miliki kelak akan diminta pertanggungjawabannya.

Wallahu A’lam