Self Learner | Information Technology Enthusiast | Hamba Allah

My photo
Pribadi yang berdzikir itu : kalau bicara, bicaranya dakwah, diamnya berdzikir, nafasnya tasbih, matanya penuh ramat Allah, telinganya terjaga, pikirannya baik sangka, tidak suka sinis, pesimis dan tak suka memvonis. . dia tidak sibuk mencari kesalahan orang lain dan asik memperbaiki dirinya . . (Ust.Muhammad Arifin Ilham)

Showing posts with label Inspiratif. Show all posts
Showing posts with label Inspiratif. Show all posts

Thursday, May 15, 2014

Realita Kehidupan Antara Bersyukur dan Bersabar



Siang hari di jalanan daerah Ibu kota disaat matahari sedang sangat bersemangat memberikan rasa panasnya, seperti biasa akan hadir pemandangan yang sudah tak asing lagi disana, kepulan asap knalpot, pekikan klakson motor-mobil, keringat, dan lelah seakan-akan berharmonisasi menambah deritanya para pengendara jalan di Ibu Kota.

Tepatnya di sebuah perempatan lampu merah di kawasan Jakarta Utara, di sudut jalan sekelompok tukang becak nampak berjejer rapih menanti para penumpang, walaupun sebenarnya keberadaan becak untuk beroperasi di daerah Ibu Kota sudah dilarang namun mereka tetap beroperasi mencari penumpang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, diantara mereka ada yang sedang asik mengamati mobil-mobil yang sedang berbaris seperti nampak mengantri menunggu lampu merah pertanda berhenti sampai berubah warna menjadi hijau.

Yang menarik perhatiannya adalah seseorang yang terlihat berpakaian rapih dengan model rambut yang rapih klimis menggunakan kemeja lengan panjang lengkap ditutupi dengan jas elegan rapih bermerek dan ditambah sebuah dasi berwarna biru mentereng nampak sedang duduk nyaman didalam mobil sedan Mercedes benz berwarna hitam mengkilat, tatapan tukang becak ini pun nampak teduh melihat orang tersebut sambil bergumam dalam hati:

Enak sekali jadi orang kaya yaa, uang banyak, pakaian bagus, mobil bagus, panas-panas begini dijalan gak kena panas, kalo lagi hujan dijalan pun juga gak pernah keujanan. 
Mau makan enak gampang tinggal beli, mau punya baju bagus pun gampang tinggal beli, Rumahnya pasti besarr, anak istrinya juga pasti bahagia mau apa aja bisa dibeliin, Liburan kemana aja pun gampang, hidupnya pasti bahagia banget.

Enggak kayak saya, kerja Cuma begini aja, kalo panas kepanasan, kalo hujan keujanan, penghasilan pas-pasan, boro-boro untuk liburan, beli baju bagus, beli ini itu .. untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup anak-istri sehari aja udah bersyukur .. aahh, enaknya jadi orang kaya”

Dan seseorang yang berada didalam mobil tersebut pun ternyata sedang memperhatikan deretan becak yang berjejer dipinggiran jalan yang diatas becak-becak tersebut terlihat para tukang becak sedang beristirahat melindungi diri sejenak dari panasnya terik matahari sambil menunggu penumpang dengan gaya yang bermacam-macam, namun yang menarik perhatiannya adalah seorang tukang becak yang terlihat bergaya seperti seorang layaknya bos dengan posisi kaki diangkat sebelah dan posisi kepala dengan menyender ke belakang yang tak lain tak bukan adalah tukang becak yang sebelumnya memperhatikan dirinya seksama dari seberang jalan.

Di dalam hati ia bergumam:

Nikmatnya jadi orang itu, hidupnya pasti tidak banyak beban, dan tidak pusing mikirin hutang perusahaan, tidak pusing mikirin target-target pencapaian revenue tahunan, tidak pusing mikirin upah-upah karyawan, tidak pusing memikirkan soal tuntutan kesejahteraan karyawan yang selalu minta naik gaji, tidak pusing mikirin strategi perusahaan untuk berkompetisi dengan perusahaan lain, dan pusing-pusing lainnya.

Waktu hidupnya pun sepertinya banyak bisa ia habiskan bersama anak-anak, istri dan keluarganya, pulang kerja langsung bisa senang-senang bercengkrama dengan keluarganya .. semantara aku mana mungkin bisa bercengkrama dengan keluargaku, pagi-pagi sebelum anakku bangun pun aku sudah harus berangkat supaya dijalan tidak terjebak kemacetan, pulang pun selalu malam karena banyak hal-hal yang harus diselesaikan dan dipersiapkan untuk besok, ketika sampai rumah anakku pun sudah kembali terlelap, aku benar-benar kehilangan waktu untuk keluargaku, dan begitu pun untuk diriku sendiri .. aah enaknya menjadi seperti mereka



Setiap manusia memang tabiatnya bersifat selalu berkeluh kesah – Innal insaana khuliqa haluu’aa “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (Qs. Al-Ma’arij ayat 19)-- dan tidak akan pernah puas dengan apa-apa yang dimilikinya, kecuali bagi mereka-mereka yang pandai Bersyukur dan Bersabar.

Mereka yang cerdas untuk mensyukuri apa-apa yang Allah karuniakan kepada mereka, maka ia akan merasa cukup dengan tidak merasa tamak terhadap kenikmatan Dunia atau yang biasa disebut "Qanaah", namun memang pada kenyataannya hanya sedikit diantara Hamba-hambaNya yang pandai bersyukur – Wa Qaliilun min ‘ibaadiyasy syakuur “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang bersyukur”. (Qs. Saba’ ayat 13).

Sementara mereka yang pandai bersabar atas musibah yang sedang mereka rasakan akan senantiasa berusaha menjadikan diri mereka cerdas untuk mengolah rasa sabar menjadi rasa syukur. Karena mereka yang cerdas mengolah rasa sabar ini yakin bahwa sesungguhnya “Pertolongan Allah” akan datang bersama dengan rasa Sabar. Rasanya memang sangat sulit, namun karena rasa sulit itulah Allah menjadikan dibalik rasa Sabar ini ada pahala yang tiada batas – Innamaa yuwaffash shaabiruuna ajrahum bi ghairi hisaab “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Qs. Az-Zumar ayat 10).

Pertanyaannya adalah, dimana posisi kita saat ini ?
Semoga Allah subhanaahu wata'ala selalu menghiasi hari-hari kita semua dengan penuh rasa Bersyukur dan Bersabar :)

Monday, March 10, 2014

Bermanfaatlah walaupun hanya sedikit



Untuk sahabatku semuanya yang selalu bersemangat dalam menjalani rutinitas kehidupan, terkadang sering kali kita mengeluhkan sesuatu yang kita tidak bisa melakukannya atau mungkin  bisa jadi kita malah mengutuk diri kita sendiri dikarenakan kita merasa diri kita sangat lemah dan tak berdaya hanya dikarenakan tidak dapat melakukan suatu hal dengan baik.

Sahabatku, sadarkah bahwa masing-masing dari kita memiliki keahlian dan bakat yang tak dimiliki oleh orang lain..?? Dan kemudian sering kali kita hanya terfokus kepada apa yang ada jauh di belakang bukit, tapi tak pernah memperhatikan apa yang terdapat di depan kelopak mata kita, hanya terfokus kepada hal-hal yang dimiliki oleh orang lain, sedangkan melupakan segala hal yang sudah Allah anugerahkan kepada kita  ..

Untuk dapat menjadi pribadi yang luar biasa sesorang bukan berarti mereka yang memiliki pribadi yang multi talent atau serba bisa yang rasa-rasanya itu orang cerdas banget bisa ini itu. Bukan demikian, tetapi pribadi yang luar biasa adalah mereka yang cerdas dan berani dalam menelusuri, menggali dan mengeksplorasikan segala hal yang sudah ada didalam dirinya untuk kemudian dia arahkan agar bisa dirasakan manfaatnya oleh lingkungan disekitarnya.

Kita sedikit ambil contoh dalam kehidupan nyata, banyak diantara kita yang merasa untuk merasa digelari “orang hebat” maka ia harus memiliki gelar panjaaaang, pendidikan formal sampai S3, bahkan kalau ada S4 mungkin bakal ia kejaar (adanya HP Samsung :D). Menurut saya sih iyaa itu memang bisa juga menjadi salahsatu parameter seseorang dikatakan luar biasa, dalam artian “luar biasa”nya dalam semangat mencari ilmu. Tapi banyak juga diantaranya yang sudah memangku gelar DR, Phd, bahkan professor, tapi manusia disekitarnya sama sekali tak merasakan manfaatnya , saying banget kan ... (kalau disekitar saya sih ada yang begitu, tapi bukan berarti semuanya disamaratakan yaa) apakah mungkin gelar-gelar itu didapatkan hanya untuk mengejar status social, atau untuk syarat minimal untuk mengajar di sebuah perguruan tinggi ternama ? I don’t think so (mencoba berhusnuzhan :) )

Hal-hal yang demikian terjadi (mungkin) karena salah pahamnya manusia dalam mengenali apa yang dimaksud dengan “luar biasa”, kalau menurut saya sih sampai saat ini saya mengambil kesimpulan begini:

Luar Biasa itu adalah ketika seseorang dikaruniai bakat dan keahlian apapun itu, meskipun kecil sekalipun, namun dengan hal yang kecil itu ia berhasil memberikan manfaat yang besar dan dirasakan manisnya oleh masyarakat di lingkungan sekitarnya, bukan malah dinilai banyak ilmu, banyak gelar namun manisnya tak bisa dirasakan oleh lingkungannya, ibarat pohon yaa pohon beringin, daunnya banyak, lebat, dipandang angker (berilmu) tapi buahnya gak ada :D

Yaa namun jangan malah diartikan kita tak perlu menuntut ilmu tinggi-tinggi, salah bukan demikian, kalau begitu mah berarti salah nafsirin, hhe .. toh pada kenyataannya masih banyak juga masyarakat yang “Gelar minded”, maksudnya Cuma mau dengerin omongannya orang-orang yang bergelar, sedangkan mereka yang belum bergelar dipandang sebelah mata, dihiraukan dan tak dianggap, model-model yang kayak begitu tuh masih banyak loh .. yaa makanya punya gelar pendidikan itu juga penting sih, namun yang lebih penting itu menjadi orang yang terdidik dan bermanfaat walaupun belum punya gelar pendidikan :)

Bukankah Rasulullah itu pernah bersabda “khairunnaas, anfa'uhum linnaas” –sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lainnya—

Lakukanlah kebaikan, bermanfaatlah bagi sesama, walaupun yang engkau lakukan itu dipandang remeh dan diacuhkan .. Yang kita harapkan bersama adalah KeridhaanNya bukan keridhaannya .. :)
 
Ditulis di Markaz Quran
Hari Jumat, 13, Januari 2012
Diedit di Depok jaya Agung, 10 Maret 2014

Thursday, October 10, 2013

Menunda Nikah karena belum mampu secara "Finansial" ?



"Aku heran pada pemuda yang ada dalam kefakiran, Rabbnya menjanjikan kekayaan dalam pernikahan; tetapi mengapa tak menyegerakan .." (Umar ibn khattab radhiallahu 'anhu)

Sedikit kalimat dari seorang tokoh sahabat agung yang kurasa sangat "nyelekit" bagi kami para bujang, singkat, padat, jelas dan tak terbantahkan!!

SINGKATt karena memang hanya terdiri dari 3 kalimat, PADAT memang karena didalamnya penuh makna, JELAS karena siapapun yang membacanya tak perlu meminta penjelasan dari kata-kata yang sulit dicerna didalamnya, danTAK TERBANTAHKAN karena memang kalimat yang ringkas tersebut diungkapkan dengan dasar pemahaman yang diambil dari Al-Quran yang memang wajib kita imani semua yang ada didalamnya, silahkan ambil mushaf, dan buka Quran surat An-Nuur ayat 32 yang tepatnya berada di juz ke 18.

"Dan nikahilah orang-orang yang masih membujang diantara kamu, dan juga orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahaya-mu yang laki-laki dan perempuan. 'Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya'. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui"

Banyak kita dengar dari beberapa orang ikhwan diantara kita yang kondisinya masih bujang, "kenapa belum juga menikah?" "kapan nikahnya??", dan jawaban yang paling banyak dijumpai adalah seputar masalah "kemampuan finansial" yang belum mencukupi, jika mau tegas, maka akan kita katakan, "kamu seorang muslim? kamu beriman kepada kitabullah? baca ayat diatas!!"

Begitulah sekiranya kondisi kerapuhan kematangan beberapa orang ikhwan yang kini sering saya jumpai, meskipun sekarang kondisinya saya juga termasuk diantara mereka yang berstatus "membujang", namun sama sekali saya tak menjadikan kata "finansial" menjadi problem terbesar yang membatasi antara saya dengan "pernikahan", mencoba meyakinkan hati untuk lebih mengimani firman  Allah seluruhnya, diantaranya yaitu janjiNya "Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya".

Namun ada pula yang mereka jujur dengan dirinya mengatakan alasan belum menikah karena alasan yang sangat bisa diterima yaitu "sedang belajar untuk mendalami tentang pernikahan" yaa makanya salahsatu caranya belajar itu join di "sekolah Pernikahan" lah, hhe :)

Soal masalah belum mendapatkan pekerjaan sepertinya bukan alasan yang logis, karena sejatinya Allah menempatkan rezeki bukan hanya diletakan disana, banyak langkah-lagkah yang Allah hamparkan dibumi ini untuk kita ambil sebagai wasilah untuk menggapai karuniaNya, apalagi Allah menjanjikan solusi bagi para Hambanya yang senantiasa menjaga ketaqwaannya dengan "Rezeki yang tidak diduga-duga", "Urusan yang dimudahkan", "Jalan keluar dari setiap masalah", dan yang lainnya, kalo ndak percaya, coba buka aja AlQurannya, buuaaannyyaaak banget kok, diantaranya coba ubek-ubek di surat Ath-Thalaq deh :) yang secara nama suratnya aja udah punya keterkaitan dengan masalah seputar pernikahan.

Maka perlu diyakini, bener kata para sesepuh, "pernikahan" itu gerbang menuju segala kemudahan, kata mereka "kalo udah nikah, ada aja kemudahannya".
walaupun saya sendiri belum merasakannya, tapi saya bisa memastikannya dengan  mengamati beberapa kawan yang memang setelah nikah ternyata makin keliatan mudah hidupnya dibandingin waktu ngebujang, seriiuuss :)

Banyak kisah-kisah dari kawan-kawan saya yang memang kalo diliat kasian juga namun sangat inspiratif, dengan modal seadanya ditambah tawakkal kepada Allah, mereka memang berazzam menikah karena Allah, salahsatu bentuk penjagaan nilai-nilai ketaqwaan dalam dirinya untuk menjaga dirinya dari yang haram, dan Alhamdulillah akhirnya berhasil melangsungkan pernikahan, walaupun dengan walimah pernikahan yang biasa-biasa saja, diantaranya, pernikahan kawan saya, itu walimah pertama yang saya datangi yang didalamnya tak ada kursi duduk untuk para tamu undangan, bukan karena tema pernikahannya 'lesehan', namun memang mereka gak mampu untuk menyewa kursi, MasyaAllah, cuma modal seadanya dibarengi tawakkal kepada Allah subhaanahu wata'ala, dan ditambah salahsatu maharnya yaitu "1 paket kitab tafsir ibnu katsiir" Subhaanallah, dan alhamdulillah kini kulihat mereka hidup dalam berbagai kemudahan yang Allah berikan kepadanya.

Kalo disini ngomonginnya sedikit membahas permasalahan rezeki yang menyebabkan tertundanya pernikahan saya rasa kudu balik lagi ke obrolan sebelumnya, di Al-Quran janji Allah kepada HambaNya soal Rezeki itu dibahas dan dijanjikan kepada mereka yang disebut "orang bertaqwa", maka pegang teguh kalimat itu dan yakini, kalo udah yakin, yuk para ikhwan, saya bukannya mengajari, toh saya masih cetek ilmunya, namun cuma sekedar sama-sama mengingatkan, yuk sama-sama kita jaga nilai-nilai ketaqwaan kita, diawali dengan menjaga shalat wajib diawal waktu sambil diusahain untuk istiqomah berjamaah, ditambah amalan-amalan sunnahnya, shalat sunnah rawatib, Dhuha, Qiyamul lail, puasa sunnah senin-kamis, tiap hari biasain membaca Quran, menjaga wudhu, menundukan pandangan, dan lainnya.

InsyaAllah ikhtiar kita berupa amalan-amalan shaleh yang kita lakukan menjadi sebuah bukti dihadapan Allah bahwa kita sudah berusaha menjaga nilai-nilai ketaqwaan dihadapanNya, sambil terus berikhtiar mencari rezeki yang halal.

Yakini bahwa Allah subhaanahu wata'ala akan senantiasa menolong hamba-hambaNya yang berusaha menyempurnakan agamanya

yaa Ikhwaan, Bumi Allah itu teramat luas, Makhluq ciptaanNya pun teramat banyak, namun yakinilah rezeki tiap-tiap makhluq ciptaanNya selalu ada disisiNya dan tak aka pernah habis :)

Monday, November 12, 2012

Perjuangan Mencari Pondok Tahfizh



Kubuka lembaran CV (Curriculum Vitae) ku, terlhat didalamnya sebuah kalimat terukir "Menjadi Pengusaha Sukses yang Hafal Al-Quran",, hmm, Cukup mengingatkan ku akan sebuah Visi besar dalam hidup yang terus ku usahakan ini, InsyaAllah "Memasyarakatkan Al-Quran ke tengah Umat" !!

Maka berbagai rintisan telah ku buktikan dan telah ku rintis, Alhamdulillah sedikit demi sedikit mulai terlihat hasilnya, menuju sebuah cita-cita menjadi Haafidzhul Quran kini sudah semakin didepan mata, InsyaAllah

Aku ingat saat itu ketika sedang bertekad kuat ingin mondok tahfidz, lalu kubicarakan kepada kedua orangtuaku, Awalnya mereka menolak, Alhamdulillah pada akhirnya mereka mengizinkannya tapi dengan 2 syarat yang menurutku itu sangat berat:
1. Boleh mondok, Asal kuliah gak boleh putus (jadi kuliah sambil nyantren)
2. Boleh mondok, tapi yang mondoknya gak bayar (karena Orangtuaku tak mampu membiayainya, untuk kuliah ku sendiri saja, Alhamdulillah, aku tetap bisa kuliah karena mendapatkan beasiswa 100%)

2 syarat yang diajukan kedua orangtuaku itu membuatku berfikir, bagaimana caranya bisa memenuhi kedua syarat itu ?? Ya Allah, Tolonglah HambaMu ini yang berazzam menjaga kitabMu ini.

Dari pondok 1 ke pondok yang lain di daerah depok pernah ku sambangi, menanyakan kepada sang ustadz akan sebuah permintaan "Ustadz, ana boleh gak ikut nyantren disini tapi sambil kuliah?" tapi semuanya pun menolak. Terkadang muncul rasa putus asa, tapi harus tetap kuatkan azzam, semangat tak boleh pupus, perjuangan mencari Pesantren Tahfizh yang bisa menerima santri yang sambil kuliah tak terasa sudah memakan waktu sampai 10 Bulan, padahal secara perhitunganku saja, waktu 10 bulan itu sudah cukup bagi seseorang menyelesaikan hafalan Al-Quran 30 Juz  (Waktu abis di perjalanan nih, hhe)

Alhamdulillah pada akhirnya setelah berkali-kali Doa yang kupanjatkan hanya kepada Allah dan disertakan ikhtiar pun membuahkan hasil, Akhirnya diterima di sebuah Ma'had Tahfizhul Quran "Markaz Al-Quran Ps.Rebo", Ma'had yang terbilang sederhana tapi menghasilkan kader-kader yang berkualitas hingga mampu Ekspansi Dakwah Quran ke berbagai penjuru Indonesia, InsyaAllah suatu saat akan ke berbagai penjuru negeri :)

Alhamdulillah, bukan sombong atau apapun, insyaAllah sebagai penguat jiwa, sudah lebih dari setahun nyantri di Ma'had ini, aktivitas kuliah yang kujalani kini sama sekali tak terganggu dengan beragam aktivitas bersama Al-Quran sedikit pun, bahkan Alhamdulillah dari awal kuliah sampai kini semester 5 nilai IPK ku tetap diatas 3.75, tentu semuanya atas karunia dari Allah subhanahu wata'ala.

Sehari-hari selain menjalani aktivitas Menghafal Al-Quran, Murajaah, Tilawah dan mengikuti kajian Tafsirnya, ku juga menjalani aktivitas kerja sebagai seorang Teknisi Jaringan di sebuah perusahaan Telekomunikasi, Kuliah, Berdagang, dan Mengajar. Semuanya terasa berat dijalani tanpa pertolongan dari Allah, maka setiap hari Doa yang kupanjatkan kepada Allah adalah Doa

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ
  وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
“Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” 
HR. Al-Hakim

Hingga saat ini, yang tertanam di benak adalah, apapun aktivitas yang kita jalani, sesibuk apapun, jadikanlah Aktivitas Belajar dan Mengajar Al-Quran selalu ada disana, karena 

"Sebaik-baik kalian adalah yang Belajar Al-Quran dan Mengajarkannya"
(HR. Bukhari)

Ayo #NgapalQuran !!



Sedikit berbagi tentang Menghafal Al-Quran, sebenernya ini adalah kumpulan Tweet yang ana posting di Twitter ana @donnyachmadi, mungkin ada baiknya di post disini dari pada nanti tulisan ini gak termanfaatkan dengan baik, maka ana kumpulkan dan dijadikan sebuah catatan, agar temen2 bisa juga ngambil manfaatnya, walaupun sedikit insyaAllah menjadi bukti sebuah Cita-cita menjadi "Khaadimul Qur'aan" (Pelayan Al-Quran)

1. mau share sama temen2 soal #NgapalQuran nih, bagi yg mau nambahin silahkan, semoga bermanfaat :)

2. Jangan dikira #NgapalQuran cuma skedar brtujuan biar punya keahlian membaca Quran tanpa liat mushaf,

3. #NgapalQuran juga bukan sekedar keahlian menebak ayat ini di surat ini, ayat sekian dan juz ke sekian

4. #NgapalQuran bkn smisal rekaman Tilawah di MP3 player yg ktika di pencet PLAY langsung kluar ayat ..

5. #NgapalQuran Juga bkn skedar brtujuan pengen lancar baca Al-Quran tanpa liat Mushaf 30 juz dalam seharian

6. #NgapalQuran kalo sekedar itu, orang2 Orientalis mah banyak yang hafal Al-Quran, bahkan lancar hafalannya loh

7. tapi #NgapalQuran itu harus dibarengin Iman kepada Allah, Rasulnya dan KalamNya juga, Qs. At-taghabun: 8

8. hingga Akhirnya #NgapalQuran menjadi sbuah "pembuktian iman" dan cintanya kepada Allah, RasuNya, dan KalamNya

9. #NgapalQuran adalah bentuk proses menyibukkan diri dengan ibadah, mmanfaaakan nikmat umur yg Allah berikan.

10. maanfaatin utk banyak2 tilawah, #NgapalQuran dan murajaah hafalan, yg dmna hrs siap ngurangin waktu lalainya :)

11. Banyak yang punya keinginan #NgapalQuran, tapi cuma sebatas keinginan, cuma ngomong, tp gak dibuktiin ..

12. Banyak juga yang punya keinginan #NgapalQuran tapi ngomonnya kebanyakan "tapi, tapi, tapi..." (kebanyakan tapi ..)

13. Tapi ada juga yg mulai buktiin #NgapalQuran, walaupun katanya "sulit ngapal gampang Lupa .." ya ini wajar dan manusiawi kok !

14. banyak yg punya alasan utk gak #NgapalQuran karena sibuk, gak ada waktu, dan gak bakat lah :) "ada2 aja"

15. padahal Allah udh janjikan kemudahan Al-Quran utk diingat dan dipelajari (liat Qs. Al-Qamar : 17, 22, 32, 40) #NgapalQuran

16. dan ada juga yg rela nyempatin disela2 ksibukannya utk #NgapalQuran setiap hari walaupun cuma dapet 1 ayat, Alhamdulillah ..

17. ada juga yg rela ambil pilihan utk putus kuliah/kerja demi fokus #NgapalQuran, Subhaanallah ..

18. dgn tegas ngomong ke Ortunya, "maaf abi/umi, aku tak bsa kasih ijazah kuliah ke kalian .. #NgapalQuran

19. tapi InsyaAllah nnti di akhirat aku janji ingin ngasih mahkota ke abi/umi" Subhaanallah .. (ini kisah nyata) #NgapalQuran

20. ada juga yg rela2 pusing, capek, ngatur waktu mati2an demi dapat kedua2nya: Kuliah dan #NgapalQuran ..

21. Hingga akhirnya mereka terpilih menjadi diantara Hamba2Nya yg "Terpilih" menjaga KalamNya Qs.Fathir 32 #NgapalQuran

22. dan terpilih menjadi sebaik-baik dan semulia-mulia umatnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasalam #NgapalQuran

23. Sesungguhnya yg paling Mulia diantara umatku adalah para pengemban Al-Quran dan Org2 yg gemar Qiyamul lail HR. Baihaqi #NgapalQuran

24. Dan mendapatkan Syafaat di akhirat ktika para manusia kala itu ketakutan, Panik, butuh pertolongan dan mencari penolong #NgapalQuran

25. dan tibalah disebuah prosesi, ktika dihadapan sluruh manusia Orangtua mreka dipakaikan "Mahkota kemuliaan" (Taajul Karamah) #NgapalQuran

26. yg dalam suatu riwayat dijelaskan mahkota itu "sinar Cahayanya lebih terang daripada sinar Matahari" Subhaanallah .. #NgapalQuran

27. seorang anak mana yg gak mau orangtuanya dapet kemuliaan kayak gtu ?? saya aja mau .. #NgapalQuran

28. atau yg skarang udh jdi orgtua, klo mau nnti di akhirat dapet Mahkota juga, yuk dorong anak2nya utk ikut #NgapalQuran

29. Bahagialah mereka yang kini mngambil pilihan untuk mereguk kenikmatan bersua dengan Al-Quran berupa #NgapalQuran

30. Abdullah bin mas'ud radhiyallahu 'anhu brkata: "Siapa yg ingin mngetahui bahwa dia mencintai Allah dan RasulNya.. #NgapalQuran

31. Maka perhatikanlah, jika dia mencintai Al-Quran, maka sesungguhnya dia mencintai Allah dan Rasulnya" (kitab Syu'ab Al-Iman) #NgapalQuran

32. Yuk, ajak seluruh keluarga, kerabat, kawan2 untuk sama2 #NgapalQuran, InsyaAllah aktifitas kita semua diberkahi :)

Friday, October 12, 2012

Kepolosan kini hanyalah cerita (2)


Kepolosan itu rupanya kini memang telah sirna dari diri kami, ataukah memang suasana kepolosan itu hanya berada ketika dulu kami masih bocah ingusan ?? yang kalo lagi maen kemana-mana ingus meler ngelapnya pake kaos di badan ?? yang zamannya kalo pergi kemana-mana suka ngerengek-rengek sama mama minta jajan ?? hhhaa, rupanya memang kini kami gak begitu lagi, lebih suka pergi sendiri daripada ditemenin mama, bahkan malu kalo ketemu temen dijalan ngeliat kita lagi jalan sama mama kita sendiri, banyak loh yang begitu ?? (aneh, kok sama emak sendiri malu ..)

Masih ku ingat ketika kami lelah dan penat sepulang sekolah, namun tetap semangat kalo diajak maen dan gundu dan layangan, sekolah di SD manapun, namun akhirnya yaa tetep maen gundu satu tempat, itulah bagi kami sebuah persahabatan, hhee, namun kini persahabatan itu kian memudar, masa-masa remaja dimana setiap orang ingin membuat dan mencari kelompok membuat kami kehilangan persaudaraan itu, mulailah kita berpencar menjadi beberapa genk (cieelah, kayak di film film aja), ada genk cupu (yang masih doyan main mainan bocah), ada genk music (omongnnya band melulu), ada genk alay (kemana-mana pake topi, bawa hape sambil smsan sama cewe dan ngobrolnya soal cewe melulu deh), ada juga yang konsisten mempertahankan kepolosannya ditengah kemelut kealayan dan kesokgaulan, hhee (anak gak gaul, kumpulnya di pos ronda, pasti kerjaannya ngobrolin tentang cerita2 lucu dan heboh yang dulu pernah kami alami, itulah aku dan beberapa temanku).

Namun dibalik itu semua, ketika masing-masing kami mulai memasuki masa-masa SMA, mulailah perubahan besar terjadi (cieelah, mulai sok sok serius deh, hhee), gejolak pemikiran remaja kian merambat dan mewabah dalam diri-diri kami, lingkungan sekolah masing-masing kamilah yang kini paling mempengaruhi watak, perilaku dan kebiasaan kami, hebatnya ada aja diantara kami yang tetep kekeh (dibaca: keukeuh) mempertahankan rasa kepolosannya walau dilingkungan sekolahnya, yaah dimana-mana culun dah pokoknya, kasian juga sih, hhee. dan juga banyak diantaranya yang malah lebih seneng nongkrongnya ngikut anak-anak yang doyannya kalo pulang sekolah nyari mobil bak, truk yang searah pulang, kadang lucu juga kalo ngeliat mereka nyetop tuh truk, ke tengah jalan sambil lambai2in tangan, sambil teriak "Bang..bang.. ngikuuutt bang...", ada yang langsung berhenti, ya iyalah, kalo jalan tuh anak orang bisa mental ketabrak.. namun ada juga para sopir truk yang tak mau berhenti, malah tetep tancap gas, mau gak mau tuh si bocah sok berani itu malah lari dan lompat ke pinggir jalan sambil teriak "Ba**sat .... tuh truk" (looh, kok truknya yang dikatain, harusnya sopirnya lah.. hhee)

Diantara mereka yang mulai doyan kumpul2 sama anak2 yang begitu tuh, yang juga hobbi banget sambil naek truk trus ngajakin tawuran anak2 sekolah lain, wedeh, ngeri dah kalo udah maennya tawuran, ternyata banyak diantaranya yang dari rumahnya udah persiapan bawa "Celurit", "Sabuk+Gir motor", dan yang lebih parah, ada juga yang sampe bawa "Samurai", wuuuiiihh, hebatnya tuh bocah2 pinter banget ngumpetinnya di sekolah biar gak ketauan sama guru-guru, mereka sengaja persiapin semua itu untuk tawuran sama sekolah lain, gak tau deh motifnya apa tuh mereka tawuran, buat kenalin nama sekolahnya?? (hebat juga, sekalian jadi tim marketing sekolahnya, hhe), pengen ditakuti ?? (emangnya setan apah), buat nyari adrenalin?? (hhhaa, alasan terkoplak nih) atau uji nyali ?? (aneh-aneh ajaa, ckck)

Diantaranya ada kawanku, kawan 1 perguruan (hhaa, perguruan maen layangan dan gundu), kami sangat akrab, dia juga termasuk diantara bocah-bocah yang menjiwai dunia kepolosan (ngerti kan maksudnya ?? hhe), dan dia juga rumahnya nempel dengan rumahku, bahkan, kalo mau manggil dia mah gampang, tinggal ke perbatasan antara rumahku dan rumahnya (cielah), nongolin (bahasa gaulnya apa yaa?? hmm,, mikir sendiri deh) kepalaku dikit ke rumahnya, keliatan deh tuh bocah lagi maen di teras rumahnya, kalo gak ada yaa teriak aja "Abuu ... abuu ..", sebut saja namanya "Abu", Abu itu nama panggilannya, nama aslinya "Dedi Triyudha", dari dulu kami bertanya-tanya, kok dipanggil "Abu" ?, rupanya dijendela depan rumahnya ada stiker berwarna-warni mengkilat dengan tulisan "Padepokan Abu Suja"", info sedikit nih bagi yang belom tau, Abu Suja itu adalah seorang Ulama pakar Fikih mazhab Syafi'i, tak hanya itu, beliau juga pernah diangkat sebagai seorang Menteri, bahkan banyak yang menggelarinya dengan sebutan "Syihaabud Dunya wad diin" (Bintangnya Dunia dan Agama), mungkin bapaknya si Abu ini pengen banged anaknya suatu saat bisa menjadi seperti Abu Suja', namanya juga orang tua ya.

Tapi keinginan sang orang tua tak seperti kenyataan, dahulu sosok Abu yang penuh dengan kepolosan kini ia menjadi remaja dengan jiwa bergejolak yang tinggi, ia lebih doyan kumpul dengan teman-teman sekolahnya yang suka tawuran dengan sekolah lain, dan itu ia jalani selama masa ia sekolah di SMK B*****A (disensor), hingga tibalah di sore hari, saat ku bertugas menyusuri jalanan jakarta mencari site microcell berdering handphoneku membuyarkan lamunanku, dan ternyata ibuku yang nelpon, "Assalaamu'alaikum, ada apa mah??" ,, "Don, don, si Abu meninggal !!",, "Abu ?? " ,, "Iyaa, Abu si Dedi meninggal dikeroyokin waktu tawuran" .. nyesss .. langsung lemas seluruh badan mendengar berita kawanku dari kecil, maen gundu dan layangan bareng, harus meninggal karena tawuran..

malam hari kusampangi Rumahnya dan terlihat rame banged di depan rumahku, dan ternyata berita itu benar,, kutanyakan perihal ini kepada kawan-kawanku, terlihat raut wajah mereka yang sedih, bahkan sempat kutelusuri berita itu di internet dan benar, berita itu sampai terposting 2x di Detik.com, benarlah, kawanku Abu, kawan kami yang dahulu penuh dengan kepolosan, kini telah mendahului kami semua karena sebuah konsekuensi logis dari salahnya memilih teman dan pergaulan yang mengotori jiwa kepolosannya, keinginan orangtuanya untuk mendambakan sang anak menjadi sang "Abu Suja'" pun kandas. impian, harapan dan cita-cita untuk sebuah masa depan yang gemilang pun luluh lantah kini tak berarti, menjadi sebuah ratapan dalam yang mengikis hati, terlihat membatin nan putus asa sang ibu menerima keadaan, padahal sekitar 2 minggu sebelumnya, sang Ibu pun menerima sebuah kenyataan pahit bahwa adiknya meninggal dan kini ia harus pula menerima kenyataan pahit akan kehilangan ananda tercinta, sang bontot dan laki-laki satu-satunya yang Allah anugerahkan kepadanya. akupun tak bisa membayangkan kegundahan dan tersiksanya hati bila hati ini harus menerima kenyataan seperti yang beliau rasakan.

kenyataan ini pun juga menjadi tamparan hebat bagi diriku, kenapa aku tak bisa menjaganya, menjaga agar lingkungan buruknya tak mendominasi sikap dan perilakunyan sampai seperti ini, kenapa aku hanya terdiam saat dunia celurit, gir dan samurai tersimbah ke kehidupannya, hanya diam seakan-akan menyetujui perihal itu semua, kini hanya bisa menyesal, menyesal dan menyesal, karena kepolosan yang dahulu kami lalui bersama kini hanyalah sebuah cerita ..

Friday, October 5, 2012

Sahabat Al-Quran




Sahabat, manusia mana yang tak punya seorang sahabat ?? saya punya, dan pasti anda punya kan ?? mungkin makna sahabat dalam dunia psikologi sering diartikan adalah Teman kita pada lingkaran pertama dari lapisan orang-orang yang berinteraksi dengan kita, yang juga diartikan sebagai sosok yang sangat mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.

ada sebuah perkataan seorang penyair:
عَنِ الْمَرْءِ لَا تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِينِهِ
فَكُلُّ قَرِيْنٍ بِالْمُقَارَنِ مُقْتَدِي

Janganlah engkau bertanya tentang jati diri seseorang, tapi tanyakanlah siapa temannya
Karena setiap orang akan mengikuti temannya
(lihat Muqaddimah Adab Ash-Shuhbah karya Al-Imam Abdurrahman As-Sulami)

kalau seseorang perangainya baik, maka mencerminkan bahwa sahabatnya pun baik, kalau seseorang buruk maka bisa dipastikan sahabatnya pun perangainya buruk, karena seseorang itu akhlak, perilaku dan sikapnya tergantung siapa yang ia jadikan sahabat, pantaslah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang berada di atas agama temannya, maka hendaklah setiap kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dll)

sama-sama kita ketahui bahwa seorang sahabat adalah tempat kita berkeluh kesah tentang segala apa yang kita alami dalam hari-hari, kalau dalam 1 hari kita mendapatkan kesusahan, kesulitan dan beragam problematika kehidupan, maka kita mencari seorang sahabat untuk dapat menceritakannya dan kita mengharapkan sebuah solusi darinya akan masalah yang sedang kita alami, begitu pula ketika kita mendapatkan sebuah kebahagiaan, tercapainya impian, dan berita baik, maka kita dengan senang hati akan menceritakannya kepada sahabat kita itu, yang juga kebanyakan kasusnya nih, kalo kita lagi punya masalah ekonomi (butuh uang) yaa ujung-ujungnya nyari si sahabat untuk minjem uang (iyaa kan ? :D),
sangat erat seorang sahabat dala diri kita, memang begitulah seharusnya posisi sahabat dalam hati kita.

Tapi ketahuilah, sahabat kita di dunia ini sedekat apapun dengan kita, pasti tak mungkin ia akan menemani kita kalo kita suatu saat udah saatnya dimasukkin ke liang lahat (dikubur), mungkin gak ?? kayaknya gak bakal deh ..

dan ketahuilah, ada sesosok sahabat, sahabat yang setia, sahabat yang sangat setia menemani sahabatnya, sahabat yang memberikan rasa ketenangan dalam hati kita ketika kita mendapat masalah bagaimanapun, apapun dan kapanpun kondisinya, bahka ia akan sangat berusaha membela kita disaat tak ada lagi pembelaan kecuali dengan izin Allah, dan sosok sahabat itu ialah Al-Quran.

Ketika Sahabat Al-Quran adalah seseorang yang mempunyai banyak masalah, penyakit, masalah ekonomi dan segala problematika yang kian menghimpit, maka Al-Quran dengan fungsi rahmatnya akan memberikan rasa kesabaran dalam menghadapi segala problematika kehidupan, ketika Sahabat Al-Quran adalah seorang pejabat, maka Al-Quran dengan fungsi Rahmatnya akan memberikan rasa adil, jujur, amanah dan kasih sayang kepada masyarakatnya, ketika Sahabat Al-Quran adalah seorang aktivis Dakwah, maka Al-Quran dengan fungsi Rahmatnya akan mencurahkan rasa Tsabat (keteguhan), istiqomah dan semangat yang tak pernah pupus hingga tujuannya tercapai yaitu tegaknya Agama Allah dimuka bumi (Qs.Al-Anfal ayat 39).

Al-Quran yang Allah turunkan, dijadikan pedoman dan sumber solusi atas segala problematika bagi siapa yang mau menjadikannya sebagai seorang sahabat, bagi siapa yang mau mencurahkan rasa persahabatan bersama Al-Quran berupa membacanya, merenungi maknanya, menghafalnya, mempelajari hukum-hukum yang ada didalamnya, dan mengajarkannya kepada orang lain dan mengajak mereka semua untuk sama-sama mau menjadikannya (Al-Quran) sebagai sesosok sahabat sejati. 

Oooh, Bahagianya mereka yang mau berusaha menjadikan Al-Quran sebagai sahabat.

Dari Abu Umamah, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ 
"Bacalah Al-Quran, karena ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada para Sahabatnya" (Hr. Muslim)

Monday, October 1, 2012

Al-Quranlah motivasi mereka


mengapa bisa terjadi, sekelompok manusia yang dahulu menjadi bahan makian dan hujatan, kini menjadi tokoh-tokoh teladan yang nama mereka tercatat rapi dan banyak sekali dalam buku-buku sejarah ?

Mengapa bisa terjadi, sekelompok manusia yang sedikit yang hidup dilingkungan yang memiliki konsep kehidupan yang sangat tak bermutu, tak beradab dan tak teratur dengan norma-norma apapun pada akhirnya bisa mengubahnya menjadi lingkungan dambaan, lingkungan percontohan berbagai macam kebaikan ??

Mengapa bisa terjadi, kekuatan segelintir manusia berlengkapkan peralatan seadanya, pada akhirnya bisa mengalahkan Ribuan pasukan tentara terlatih dan berlengkapkan perlengkapan senjata yang ampuh ?

Merekalah Kaum Muslimin, yang Allah selalu bersamai mereka dengan berbagai macam keajaiban ..


Jejak-jejak prestasi yang mereka ukir berupa usaha jihad melawan kafirin di berbagai negeri demi menegakkan kalimat Allah dimuka bumi, sehingga yang dahulu umat muslim hanya segolongan kecil orang di daerah mekah hingga akhirnya dapat menguasai beberapa wilayah jazirah arab bahkan jejak-jejak prestasi mereka diteruskan oleh para penerusnya hingga akhirnya tercatat ¾ belahan dunia pernah dikuasai oleh Islam tak lain tak bukan itu semua berasal dari apa-apa yang ada dibelakang mereka, yaitu apa-apa yang menjadi faktor keberhasilan mereka dari sebuah asa, dan aturan-aturan yang mereka jadikan sumber pegangan, dasar pijakan dan sandaran yang kokoh, dan yang melatarbelakangi mereka untuk melakukan itu semua tak lain tak bukan adalah pedoman Al-Quran.

mereka berhasil menguasai dunia kebodohan dan menggantikannya dengan menjadikannya berupa Dunia kemakmuran, kesejahteraan dan semuanya ternaungi dalam sebuah fenomena Agama Allah untuk semesta.

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ 
"Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (Qs.Al-Anfal ayat 39)

Dan ketika semua benar-benar menjadikan Al-Quran sebagai sumber pegangan, dasar pijakan dan sandaran yang kokoh dalam kehidupan sehari-harinya maka muncullah sebuah semangat, motivasi dan penggerak untuk betul-betul memanifestasikan firman Allah yaitu untuk menaklukkan bumi ini untuk Taat kepada Allah dengan memurnikan segala bentuk penyembahan dan peribadatan hanya kepadaNya, maka ketika itu sudah mereka benar-benar manifestasilan dalam bentuk jihad fii sabilillah, maka sebuah kepastian bahwa kekuasaan akan Allah berikan ke tangan orang-orang mukmin.


وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."
(Qs. An-Nur ayat 55)



Maka sangat layak dan pantas ketika dikatakan Al-Quran adalah motivator dan inspirator terbaik bagi mereka, yang dengannya terbakarlah semangat kaum mukminin, yang dengannya gentalah musuh-musuh Allah akibat kekuatan iman yang melekat kedalam dada-dada mereka, dan juga yang dengannya pula mereka menjadi pribadi yang ketika siang hari layaknya menjadi sang pemberani yang tak takut mati terbunuh namun ketika malam hari mereka menjadi hamba-hamba yang banyak menyungkur, bersujud dan merendahkan diri sambil memohon kepada Allah dalam keadaan menangis tersedu-sedu.

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الإنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar."
 (Qs.Al-Fath ayat 39).

Sosok-sosok Dambaan



Siapa yang tak kenal seorang manusia bernama Abu bakar Ash-shiddiq ? sosok manusia yang peringainya selalu menjadi dambaan para pemburu kebaikan, sosok manusia yang tak henti-hentinya menjadikan segala apapun yang ia punya untuk dimanfatkan dan dijadikan berbagai ladang amal-amal shaleh hingga terasakan manfaatnya oleh kaum muslimin kala itu pada zamannya, sosok yang sangat disayangi oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam karena ketaqwaannya dan semangatnya yang sangat tingi dalam melakukan segala macam kebaikan, hingga terucap dalam sabda Nabi yang mulia 

Sesungguhnya Allah telah menjadikanku sebagai kekasih-Nya, sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya. Dan kalau saja aku mengambil dari umatku sebagai kekasih, akan aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasih.” (HR. Bukhari dan Muslim)
.

Siapa yang tak kenal sosok Umar ibn Khattab ? sosok lelaki pemberani, tegas dan penuh dengan jiwa berkorban, seorang yang peringainya sangat berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan, sosok yang Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam gelari dengan sebutan "Al-Faruq", sosok yang ditakuti oleh para musuh-musuh Allah baik dari kalangan manusia maupun kalangan jin, dan sosok yang tak pernah gentar dalam mempertahankan izzatul islam (kemuliaan Islam), hingga tercatat dalam sejarah ketika kaum muslimin hijrah maka mereka hijrah dalam keadaan bersembunyi, tak ada seorangpun yang berani hijrah secara terang-terangan kecuali Umar ibn Khattab, dan ia dengan sangat berani mendatangi ka'bah kala itu dengan sebilah pedang ditangannya dan sambil menopang panah dibahunya, kemudian menyempatkan diri untuk thawaf sebanyak 7 kali dan shalat sunnah 2 Rakaat di maqam ibrahim setelahnya dan berujar kepada kaum Quraisy yang sedang berada dihalamannya dengan sangat berani ia mendatangi perkumpulan mereka satu persatu dan berkata,” 
 Barang siapa orang yang ibunya merelakan kematiannya, anaknya menjadi yatim dan istrinya menjadi janda, maka temuilah aku di belakang lembah itu.  

Subhaanallah, seakan-akan label "Pentolannya kaum  Muslimin" dinobatkan kepadanya..


Siapa yang tak kenal seorang manusia bernama Utsman ibn 'affan ? sosok seorang yang sangat kaya, namun label dermawan pun disematkan kepadanya, sosok seorang manusia yang didengarkan perkataannya baik sebelum maupun sesudah masa jahiliyahnya, sosok seorang yang tak pernah melakukan perbuatan keji, menyembah patung dan meminum khamr (arak) baik sebelum dan sesudah masa jahiliyahnya padahal saat itu merupakan hal yang teramat lumrah bagi seseorang untuk melakukannya, sosok yang tak pernah ragu mengeluarkan beribu-ribu dinar simpanan miliknya digunakan untuk kemudahan kaum muslimin, sosok yang sangat pemalu, hingga Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam berujar 
"Bagaimana aku tidak merasa malu dari seseorang yang malaikat saja merasa malu kepadanya"
 sosok yang memiliki kecintaan yang besar kepada Al-Quran, namun dengan sangat tragis, kaum Khawarij melakukan perencanaan pembunuhan kepadanya, hingga ia meninggal terbunuh ketika berinteraksi dengan Al-Quran sampai-sampai tetesan darahnya mengenai lembaran-lembaran Al-Quran yang sedang dibacanya kala itu. 

Siapa yang tak kenal seorang manusia bernama Ali bin Abi Thalib ? sosok pemuda yang dengan akal sehatnya menyatakan keislamannya dihadapan Rasulullah sejak 11 tahun, sosok seorang shahabat yang terkenal dengan kezuhudannya, tak hanya itu ia pun dikenal memiliki kecerdasan yang luar biasa, hingga Rasulullah katakan, jika aku adalah kotanya ilmu, maka Ali adalah pintunya, sosok yang juga melekat kepadanya label pemberani; ketika malam hari Rasulullah dan beberapa kaum mukminin dikepung oleh pemuda dari berbagai kabilah arab untuk membunuhnya di tempat tidurnya, maka Ali dengan sangat berani menggantikan Rasulullah untuk menggantikannya tidur di tempat tidurnya, sosok yang menjadi dambaan para suami yang shaleh agar bisa mengikuti lagkah-langkah kehidupannya, dialah Ali bin abi thalib yang Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam berujar kepadanya "Anta minni wa ana minka" (engkau bagian dariku dan aku bagian darimu) ..


merekalah para pendahulu berbagai macam kebaikan, merekalah para pendahulu sosok dambaan, merekalah para pendahulu potret kebanggaan umat ini, merekalah para pendahulu pelopor berbagai amal-amal shaleh dan merekalah para pendahulu yang Allah sangat mencintainya dan merekapun mencintai Allah dengan sangat amat ..

 وَالسَّابِقُونَ الأوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. (Qs. At-Taubah ayat 100)


Begitulah para sosok Dambaan, para sosok yang disematkan kepada mereka semua dengan berbagai label-label kebaikan, memang begitulah ujung dan akibat dari sebuah amal shaleh, ia akan meninggikan derajat para tuannya, bukan hanya di Akhirat nanti, tapi di dunia pun menjadi tinggi nama mereka walaupun sama sekali mereka tak mengejarnya dan bukan itu yang menjadi tujuan hidupnya.

Maka jadilah pelopor kebaikan !!

Thursday, August 19, 2010

Belajar dari seekor lebah




Setiap hari, bahkan setiap jam ketika saya menonton Tv (dibaca: Televisi) dirumah (karena lagi libur) yang saya liat di beberapa channel yang khusus untuk menampilkan berita-berita (saya gak berani nyebut nama produk ya, hhe) , hampir-hampir setiap hari yang menjadi hot issues didalam acara berita itu adalah tentang Macam-macam keburukan dan kegagalan negeri ini yang di selalu Expose , baik itu kondisi anak-anak bangsa yang terancam masa depannya karena tak mendapatkan haknya untuk mengenyam pendidikan yang cukup, kondisi para petinggi negeri dan institusi Negara yang dilanda budaya korupsi, kondisi harga kebutuhan pokok dipasaran yang kian hari kian mahal, kondisi para selebritis yang tak malu-malu lagi beradegan mesum, udah gitu segala direkam lagi, MasyaAllah, selain itu kondisi maraknya terjadi tindakan kriminal dan penganiayaan di masyarakat, kondisi lingkungan alam yang kian hari semakin tak ramah, kondisi rakyat miskin yang kian hari makin miskin, ahhh, capee dah ngetiknya kalo keburukan semua.

Selain itu yang saat ini sedang hangat-hangatnya menjadi hot issues di televisi yaitu tentang kinerja pemerintahan yang kelihatannya selalu kurang dan mendapat kritikan pedas dari para politikus, Negarawan, atau dari para pengamat politik yang semua kritikan-kritikan entah itu yang diajukan dalam niat untuk membangun maupun kritikan sebagai bentuk rasa ketidakpuasan diri terhadap pemerintah, tak hanya pihak yang “kontra” tapi sepertinya sengaja stasiun televisi tersebut menghadirkan orang yang “pro” juga terhadap kinerja pemerintah di dalam acara tersebut, udah gitu digabung dalam 1 ruangan yang ditayangkan ke seluruh pelosok negeri ini, dan mereka seperti diarahkan untuk saling debat untuk mengadu argumen mereka masing-masing, bahkan tak jarang terlihat antara keduanya beradu argumen dengan nada kesal dan marah, dan berita-berita seperti itulah yang menjadi makanan sehari-hari saya dirumah, mungkin anda juga merasakan hal yang sama sebagaimana yang saya rasakan.

Terbesit di benak saya, kenapa ya koq seakan-akan semua yang diberitakan itu isinya tentang keburukan-keburukan-keburukan-keburukan (sengaja dibanyakin, faktanya gitu sih) semuanya??, terus kemana prestasinya yang selama ini hasil kerja keras pemerintah agar didapatkan yang intinya untuk rakyat?? Kemana hasil dari puluhan kali rapat para wakil rakyat ?? kemana rasa bangga para pemuda kita terhadap Negara ini kalau yang setiap hari diinformasikan di media hanyalah keburukan, apakah pikiran ini rela untuk didoktrin terus-menerus setiap hari oleh media untuk mendengar keburukan-keburukan Negara ini ?? (saya jawab Tidak)

Belajarlah dari seekor Lebah !!


Kenapa saya beri gambaran untuk belajar dari seekor lebah?? Ya, karena dia menjadi inspirasi bagi saya, Lebah itu penuh dengan pesan moral, sebenarnya banyak banget deh pesan moralnya, saya ambil satu pesan moral aja ya.
Lebah itu walaupun pergi kemanapun, walaupun ia pergi ke selokan yang kotor, tapi didalam selokan itu ada 1 buah bunga yang dilihatnya, pasti dia hanya hinggap di bunga itu, walaupun bunga itu kecil, ia tak akan hinggap di sampah-sampah yang bertebaran disekelilingnya, padahal mayoritas lingkungannya adalah sampah, begitulah kita seharusnya menjadi manusia, walaupun secara realita di media mayoritas hot issues dalam pemerintah Indonesia ini ya selalu keburukan, tapi belajarlah dari lebah, yuk mari kita cari informasi juga akan prestasi-prestasi yang dilakukan oleh Negara ini, begitu juga dengan kotaku, Kota Depok, kita seakan-akan tertutup akan informasi tentang prestasi-prestasi yang didapatkan oleh kota ini, jujur aja nih, saya sebagai pelajar aja salut dan kagum akan prestasi Kota Depok, terutama prestasi dalam bidang pendidikan, wuiiihhh, mulai dari Pelajar tingkat SD sampai Mahasiswa tuh udah banyak banget prestasinya, tapi walaupun begitu tetap aja masih ada banyak rakyat yang kurang puas dan mengkritik kinerja Pemerintah Kota Depok, ya sekali lagi saya bilang “Belajarlah dari seekor Lebah” dimanapun dan apapun pasti hanya yang baik-baik yang akan ia cari, dan yang dilihat hanya kebaikan dan ia tak pedulikan keburukannya.


Jangan Contoh seekor Lalat



Kenapa saya bilang untuk tidak mencontoh lalat??, Ya coba kita amati gerak-gerik lalat deh, kemanapun, dan apapun yang ia hinggapi pasti ia hanya hinggap ditempat yang bau, busuk dan kotor, coba kita lihat seekor lalat, walaupun ia pergi ke kebun Bunga yang indah-indah dan wangi, tapi apa yang ia hinggapi?? Ia malah hinggap di pupuk kandang yang sebenarnya letaknya saja tersembunyi dan kalau terlihat dari ataspun tidak terlihat karena tertutup oleh bunga-bunga, padahal kita tau kalau mayoritas lingkungan yang ada disekitar pupuk itu sekelilingnya terdapat Bunga-bunga yang indah warnanya dan wangi.

Begitulah kita, jangan kita contoh tuh lalat, yang ada dipandangannya hanyalah kejahatan, keburukan, dan cacat-cacat yang ia cari dan ia tak pedulikan kebaikan-kebaikannya apapun itu, kita ambil contohnya untuk Kota Depok aja, biarpun yang saya tau tuh kalau Kota ini banyak prestasinya dalam bidang pendidikan, koperasi, kesejahteraan Rakyat, kemudahan fasilitas, penataan ruang kota, dan lainnya, tapi yang saya dengar dari beberapa masyarakat disekitar rumah saya hanyalah keluhan, hujatan, dan kekesalan akan Kota ini, memang sih masih ada beberapa kekurangan dari Kota ini, tapi, apa karena hal itu kita jadi seakan-akan tertutup akan prestasi yang didapat oleh Kota ini ?? sekali lagi saya katakan, yuk Belajarlah dari seekor Lebah” !!