Perjuangan Mencari Pondok Tahfizh
Kubuka lembaran CV (Curriculum Vitae) ku, terlhat didalamnya sebuah kalimat terukir "Menjadi Pengusaha Sukses yang Hafal Al-Quran",, hmm, Cukup mengingatkan ku akan sebuah Visi besar dalam hidup yang terus ku usahakan ini, InsyaAllah "Memasyarakatkan Al-Quran ke tengah Umat" !!
Maka berbagai rintisan telah ku buktikan dan telah ku rintis, Alhamdulillah sedikit demi sedikit mulai terlihat hasilnya, menuju sebuah cita-cita menjadi Haafidzhul Quran kini sudah semakin didepan mata, InsyaAllah
Aku ingat saat itu ketika sedang bertekad kuat ingin mondok tahfidz, lalu kubicarakan kepada kedua orangtuaku, Awalnya mereka menolak, Alhamdulillah pada akhirnya mereka mengizinkannya tapi dengan 2 syarat yang menurutku itu sangat berat:
1. Boleh mondok, Asal kuliah gak boleh putus (jadi kuliah sambil nyantren)
2. Boleh mondok, tapi yang mondoknya gak bayar (karena Orangtuaku tak mampu membiayainya, untuk kuliah ku sendiri saja, Alhamdulillah, aku tetap bisa kuliah karena mendapatkan beasiswa 100%)
2 syarat yang diajukan kedua orangtuaku itu membuatku berfikir, bagaimana caranya bisa memenuhi kedua syarat itu ?? Ya Allah, Tolonglah HambaMu ini yang berazzam menjaga kitabMu ini.
Dari pondok 1 ke pondok yang lain di daerah depok pernah ku sambangi, menanyakan kepada sang ustadz akan sebuah permintaan "Ustadz, ana boleh gak ikut nyantren disini tapi sambil kuliah?" tapi semuanya pun menolak. Terkadang muncul rasa putus asa, tapi harus tetap kuatkan azzam, semangat tak boleh pupus, perjuangan mencari Pesantren Tahfizh yang bisa menerima santri yang sambil kuliah tak terasa sudah memakan waktu sampai 10 Bulan, padahal secara perhitunganku saja, waktu 10 bulan itu sudah cukup bagi seseorang menyelesaikan hafalan Al-Quran 30 Juz (Waktu abis di perjalanan nih, hhe)
Alhamdulillah pada akhirnya setelah berkali-kali Doa yang kupanjatkan hanya kepada Allah dan disertakan ikhtiar pun membuahkan hasil, Akhirnya diterima di sebuah Ma'had Tahfizhul Quran "Markaz Al-Quran Ps.Rebo", Ma'had yang terbilang sederhana tapi menghasilkan kader-kader yang berkualitas hingga mampu Ekspansi Dakwah Quran ke berbagai penjuru Indonesia, InsyaAllah suatu saat akan ke berbagai penjuru negeri :)
Alhamdulillah, bukan sombong atau apapun, insyaAllah sebagai penguat jiwa, sudah lebih dari setahun nyantri di Ma'had ini, aktivitas kuliah yang kujalani kini sama sekali tak terganggu dengan beragam aktivitas bersama Al-Quran sedikit pun, bahkan Alhamdulillah dari awal kuliah sampai kini semester 5 nilai IPK ku tetap diatas 3.75, tentu semuanya atas karunia dari Allah subhanahu wata'ala.
Sehari-hari selain menjalani aktivitas Menghafal Al-Quran, Murajaah, Tilawah dan mengikuti kajian Tafsirnya, ku juga menjalani aktivitas kerja sebagai seorang Teknisi Jaringan di sebuah perusahaan Telekomunikasi, Kuliah, Berdagang, dan Mengajar. Semuanya terasa berat dijalani tanpa pertolongan dari Allah, maka setiap hari Doa yang kupanjatkan kepada Allah adalah Doa
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ
كُلَّهُ
وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
“Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh
segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala
urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat
pertolongan dariMu).”
HR. Al-Hakim
HR. Al-Hakim
Hingga saat ini, yang tertanam di benak adalah, apapun aktivitas yang kita jalani, sesibuk apapun, jadikanlah Aktivitas Belajar dan Mengajar Al-Quran selalu ada disana, karena
"Sebaik-baik kalian adalah yang Belajar Al-Quran dan Mengajarkannya"
(HR. Bukhari)